Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terhadap setiap orang.
Adapun karakteristik dari proses keperawatan antara lain:
- Merupakan kerangka berpikirdalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien, keluarga, dan komunitas.
- Bersifat teratur dan sistematis.
- Bersifat saling bergantung satu dengan yang lain
- Memberikan asuhan keperawatan secara individual
- klien menjadi pusat dan menghargai kekuatan klienDapat digunakan dalam keadaan apapun
Dalam proses keperawatan terdapat empat tahapan yaitu:
Pengkajian
Pada dasarnya tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Adapun data yang terkumpul mencakup klien, keluarga, masyarakat, lingkungan, atau kebudayaan. (Mc Farland & mc Farlane, 1997)
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengkajian antara lain:
- Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien dengan cara memperhatikan kondisi fisik, psikologi, emosi, sosialkultural, dan spiritual yagn bisa mempengaruhi status kesehatannya.
- Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu, saat ini bahkan bahkan sesuatu yang berpotensi menjadi masalah bagi klien guna membuat suatu database yang lengkap. Data yang terkumpul berasal dari perawat-klien selama berinteraksi dan sumber yang lain. (Gordon, 1987;1994)
- Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
- Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga, orang yang berperan penting dan catatan kesehatan klien.
Metode pengumpulan data meliputi :
- Melakukan interview/wawancara.
- Riwayat kesehatan/keperawatan
- Pemeriksaan fisik
- Mengumpulkan data penunjang hasil laboratorium dan diagnostik lain serta catatan kesehatan (rekam medik).
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah menganalisis data subjektif dan objektif untuk membuat diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medik, dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
Suatu pernyataan yang menguraikan respons manusiawi (keadaan kesehatan atau pola interaksi yang bergantian antara aktual dan potensial) dari individu atau kelompok dimana perawat dapat secara legal mengidentifikasi dimana perawat dapat meminta suatu intervensi yang pasti untuk memelihara keadaan kesehatan, untuk mengurangi, menghilangkan atau mencegah perubahan (Carpenito,1988)
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA, 1992) mendefinisikan diagnosa keperawatan semacam keputusan klinik yang mencakup klien, keluarga, dan respon komunitas terhadap sesuatu yan berpotensi sebagai masalah kesehatan dalam proses kehidupan.
Dalam membuat diagnosa keperawatan dibutuhkan ketrampilan klinik yang baik, mencakup proses diagnosa keperawatan dan perumusan dalam pembuatan pernyataan keperawatan.
Proses diagnosa keperawatan dibagi menjadi kelompok interpretasi dan menjamin keakuratan diagnosa dari proses keperawatan itu sendiri. Perumusan pernyataan diagnosa keperawatan memiliki beberapa syarat yaitu mempunyai pengetahuan yang dapat membedakan antara sesuatu yang aktual, risiko, dan potensial dalam diagnosa keperawatan.
Tujuan Diagnosa adalah untuk mengidentifikasi masalah, memfokuskan dan mengatasi kebutuhan spesifik pasien serta respon terhadap masalah aktual dan resiko tinggi
Langkah-langkah
- Identifikasi pola
- Memformulasikan pernyataan diagnosa keperawatan
Identifikasi pola
- Dilakukan setelah pengkajian klien diperoleh secara lengkap
Kegiatan:
- interpretasi data (aktivitas intelektual yg mengharuskan perawat melihat secara keseluruhan untuk memahami makna dan implikasi dari respon masalah kesehatan klien)
- analisa data (mengelompokkan data berdasarkan masalah klien spesifik)
Membuat pernyataan diagnosa:
- Tdd 3 bagian: label, definisi dan batasan karakteristik
- Label : bersifat deskriptif co/ perubahan, kerusakan, tak efektif, kekurangan,dsb.
- Definisi : harus konseptual dan konsisten co/ integritas kulit, volume cairan,dsb
- Batasan karakteristik: mengacu pada petunjuk klinis: DS dan DO
Intervensi
Intervensi keperawatan adalah preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk membantu pasien dalam mencapai hasil yang diharapkan.
Intervensi keperawatan adalah tindakan otonomi berdasarkan pada alasan ilmiah yang dilakukan untuk keuntungan klien dalam cara yang dapat diperkirakan yang berhubungan dengan diagnosa keperawatan dan tujuan (Bulechek & McCloskey,1992)
Intervensi keperawatan harus spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengkualifikasian seperti bagaimana, kapan, di mana, frekuensi, dan besarnya memberikan isi dari aktivitas yang direncanakan. Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua yaitu mandiri yaitu dilakukan oleh perawat dan kolaboratif yaitu yang dilakukan oleh pemberi perawatan lainnya.
Tujuan (Alfaro-LeFevre,1994) Memonitor status kesehatan: mencegah, memecahkan dan mengontrol masalah, membantu aktivitas hidup sehari-hari, meningkatkan kesehatan dan kemandirian.
Langkah-langkah:
- Menentukan tujuan dan kriteria hasil
- Merencanakan intervensi keperawatan
- Menulis rencana tindakan keperawatan
Menentukan tujuan dan kriteria hasil:
�Kriteria hasil adalah pernyataan yang menggambarkan perilaku klien/keluarga yg dpt diukur yg menunjukkan status yg lebih baik (berubah atau dipertahankan) setelah askep diberikan� (AlFaro, 1992)
- Tujuan dan kriteria hasil harus memenuhi kriteria:
- SMART: Specific, Measurable, Achievable, Realistic, Time
Merencanakan intervensi keperawatan:
- Dibutuhkan pengetahuan klinik dan praktik
- Tipe intervensi: (Maryland, 1986)
- Mandiri (ditentukan perawat)
- Didelegasikan/kolaborasi (ditentukan dokter)
Menulis rencana tindakan keperawatan:
- Sebagai dokumentasi catatan kesehatan klien
- Harus sesuai standar yang dibuat institusi atau profesi
- Masing-masing intervensi didukung oleh rasional pengetahuan
- Dalam bentuk kalimat perintah
Implementasi:
- Merupakan tahap melaksanakan tindakan keperawatan
- Perawat harus memiliki kemampuan intelektual, interpersonal dan kemampuan teknik
Evaluasi
Evaluasi mengacu kepada penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. (Alfaro-LeFevre, 1994)
Perawat menemukan reaksi klien terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima.Perencanaan merupakan dasar yang mendukung suatu evaluasi.
Menetapkan kembali informasi baru yang diberikan kepada klien untuk mengganti atau menghapus diagnosa keperawatan, tujuan, atau intervensi keperawatan.
Menentukan target dari suatu hasil yang ingin dicapai adalah keputusan bersama antara perawat dank lien (Yura & Walsh, 1988)
Evaluasi berfokus pada individu klien dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan, dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
Marlina's Blogg
Title : PROSES KEPERAWATAN
Description : Proses keperawatan secara umum diartikan sebagai pendekatan dalam pemecahan masalah yang sistematis untuk memberikan asuhan keperawatan terh...
Rating : 5