Kematian adalah suatu proses akhir kehidupan yang dialami semua makhluk hidup hanya saja waktunya berbeda-beda. Seperti apa proses kematian yang nantinya akan dialami oleh setiap makhluk hidup? Tidak mudah memang memprediksikan secara tepat kapan seseorang akan meninggal. Kematian itu sendiri bisa disebabkan sakit, kecelakaan atau sebab lainnya. Pada kondisi normal seperti orang sakit biasanya seseorang akan menunjukkan gejala yang mengindikasikan bahwa hidupnya akan segera berakhir beberapa minggu lagi seperti dikutip dari Mayoclinic, Kamis (18/3/2010) yaitu:
- Merasa gelisah. Seseorang akan merasa tidak tenang serta sulit tidur, selain itu dia akan seringkali mengganti posisi saat tidur karena perasaan gelisah.
- Menarik diri. Seseorang tidak ingin lagi terlibat dalam aktifitas sosial ataupun melakukan kegiatan favoritnya.
- Sering mengantuk. Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktunya untuk tidur.
- Kehilangan nafsu makan. Seseorang hanya akan makan dan minum dalam jumlah sedikit dan berbeda dari biasanya.
- Mengalami jeda saat bernapas. Hal ini biasanya terjadi saat seseorang sedang tidur ataupun terjaga.
- Luka yang sulit sembuh. Luka atau infeksi yang dialami mengalami kesulitan untuk disembuhkan.
- Pembengkakan. Pada beberapa orang terjadi pembengkakan di daerah tangan, kaki atau bagian tubuh lain.
Proses sekarat mulai terjadi ketika tubuh tidak bisa mendapatkan asupan oksigen yang diperlukan untuk bisa bertahan hidup. Sel yang berbeda akan memiliki kecepatan kematian yang berbeda pula, sehingga panjangnya proses seseorang sekarat tergantung pada sel-sel yang kekurangan oksigen ini.
Sedangkan otak memerlukan oksigen dalam jumlah yang besar dan hanya memiliki sedikit oksigen cadangan. Sehingga jika asupan oksigen berkurang maka akan mengakibatkan kematian sel dalam waktu 3-7 menit saja.
Beberapa tanda yang ditunjukkan oleh orang yang sekarat adalah lebih banyak tidur, hal ini untuk menghemat energi yang tinggal tersisa sedikit di tubuh. Ketika energi tersebut hilang, maka seseorang akan kehilangan nafsu untuk makan ataupun minum. Proses menelan pun menjadi sulit dan mulut akan sangat kering, sehingga memaksa orang yang sekarat untuk minum akan membuatnya tersedak.
Selain itu orang yang sekarat akan kehilangan kontrol pada kandung kemih dan ususnya, sehingga seringkali terlihat mengompol. Orang akan merasa bingung, gelisah dan tidak tenang karena tidak dapat bernapas dengan teratur. Ketika sel-sel di dalam tubuh mulai kehilangan sambungan, maka akan mengalami kejang otot.
Kematian akan semakin mendekat jika kaki dan tangan terasa dingin dan mulai sedikit membiru akibat terhentinya aliran darah ke daerah tersebut. Tapi lama-kelamaan akan semakin menyebar ke bagian tubuh atas seperti lengan, bibir dan kuku. Selain itu orang menjadi tidak responsif, meskipun matanya terbuka tapi memiliki tatapan mata kosong atau tidak melihat sekelilingnya.
Setelah itu pernapasan akan terhenti sama sekali dan diikuti oleh berhentinya kerja jantung, maka secara klinis orang tersebut sudah mati karena tidak ada sirkulasi dan cadangan oksigen untuk bisa mencapai sel-sel di tubuh. Namun kematian klinis bisa dikembalikan melalui proses CPR (napas bantuan), transfusi atau ventilator. Tapi jika 4-6 menit setelah kematian klinis tidak ada perubahan, maka itu artinya jantung sudah tidak bisa bekerja lagi.
Karena jantung sudah tidak bekerja, maka secara otomatis aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh dan otak juga akan terhenti. Akibat tidak adanya asupan oksigen dan darah ke otak, maka dalam hitungan beberapa detik otak juga akan mati dan disitulah akhir dari perjalanan hidup seorang manusia.
Setelah kita mati, Apa yang terjadi???
Kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan cadangan oksigen.
Darah berubah warna dan otot kehilangan kontraksi, isi kantung kemih keluar tanpa izin.
Sel-sel otak tewas secara masal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir.
Pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengkerut karena kehilangan tekanan darah.
Penghubung ke otak mulai mati, efek yang sama terjadi ketika anda menyaksikan sinetron.
Rigor Mortis * Membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati.
Rigor Mortis * Terus beraksi. Darah yang berkumpul lalu mati dan warna kulit menghitam.
Otot masih berkontraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol masih berjalan.
Suhu tubuh langsung menurun drastis.
Isi perut membusuk oleh mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri !
Rigor Mortis * Berhenti, Tubuh anda selentur penari balerina lagi.
Pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung.
Warna tubuh berubah dari hijau ke merah sejalan dengan membusuknya darah.
Rambut, Kuku, Dan Gigi dengan mudahnya terlepas.
Kulit Anda mulai mencair !.
Selain tulang-belulang tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh anda !
* Rigor Mortis Adalah Fase Dimana Keseluruhan Otot Di Tubuh Menjadi Kaku.. (kaku mayat)
Sumber:
health.detik.com